Langsung ke konten utama

"Back From Hell"

Hai readers ^^ lama tak jumpa !!!

Akhirnya saya (kunoichi 13) berhasil meloloskan diri dari siksaan soal semesteran yang memilukan hati T.T. Dari beberapa mata ujian yang di ujikan hanya beberapa aja yang bisa ane kerjain. Emang si author soalnya pinter banget ya bikin ane kesel !. Selain itu, ane baru kesel nih sama temen ane. Dia itu ya, udah di julukin "Ratu Nyontek", aduh gak kebayang deh gimana aksinya pas di ruangan. Untung, ane ga satu ruangan ma tu orang !. Tapi tetep aje ane sebel, masa lo tau ga sih ? semua yang di contek ma dia itu bener semua cuy !. Wah ampuh bener tu orang !. Aduhhh...kok ane jadi curcol gini ya booook. *Ditimpukin sandal ma readers*
Btw, untuk para readers sekalian tolong doain ane ya. Moga aja, nilai rapor ane ga ada yang merah !, mengingat kejadian memilukan di ruang tes ane ! huhuhuhu T.T

Oke readers !, terimakasih sudah membaca curhatan ane yang kagak penting itu, yang penting ane udah kembali dari hiatus panjang semesteran yang memilukan jiwa dan hati. Bahkan sampe setan, dedemit, ma genderuwo dan sebangsanya nangis darah liatin gw di siksa ma tu soal. *Nyesek*

But, readers. Unfortunately, saya beruntung untuk nilai fisika ane nih. Padahal ane kira ane bakalan dapet nilai terjelek, sejelek-jeleknya muka sule masih jelek nilai gw sampe sule nangis. Huwoooo ! T.T. Readers tahu ane dapet berapa ?, hayo tebak. Yay, ane berhasil ngedapetin nilai 85 untuk fisika. *Gak murni tapi* xixixixixixixi =D. *Gitu aja dibanggain sombong lu, timpukin sendal aje* =D

Untuk para readers setia ane, mohon kritik dan sarannya ya untuk perkembangan cerita ane kedepan !!! ^^
Sekali lagi Arigato Gozaimasu Minna-san !!!

あなたの注意のためにそんなにありがとう!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Papua ??? Yes, We Have Batik

Papua ??? Yes, We Have Batik by : Huwaida Najla Alaudina Hi guys, you met me again here, and of course with a lot more to know with me. Now, I would like to tell you about an interesting story about Papua. Well, you know about Papua, don’t you?. I believe all of you will nod your head, right ?. Ok, just to remind you. Papua is the largest province of Indonesia,  located in the center of the Papua island or the eastern part of West New Guinea (Irian Jaya). Eemmh… don’t you know that actually Papua has so many cultures ?. And one of them is Batik. Moreover, UNESCO has even declared Batik as an object of cultural heritage produced by Indonesia. So,  batik is not only  from Java island but also from the rest of Indonesia. We can find various kinds of Batik. Even Papua itself also has Batik as its cultural heritage. So, what is so distinctive of Papua’s Batik and that of  other ethnical batik ?. Ok, here I’ll tell you. It is clear enough that Papua’s Batik has different char

"Behind The Mirror" Chapter 5

aaa ”Em...Ica, Lia, aku ingin bicara sebentar pada kalian berdua.” Kata Aline tiba-tiba pada mereka berdua. ”Hn...katakan saja, nyam..nyam...” Balas Ica sembari mengunyah makanannya. ”A..., kau tahu entah kenapa akhir-akhir ini ada serentetan kejadian aneh yang menimpaku. Seperti....” Katanya terpotong oleh Lia. ”Seperti apa ?” Sahut Lia menerobos kalimat-kalimat Aline. ”Seperti, aku bermimpi tentang sesuatu yang sangat aneh sekali, dan dimimpiku aku bisa mengeluarkan api dari tubuhku. Dan keesokan harinya aku bisa mengeluarkan api itu, dan kau tahu kejadian 2 hari yang lalu ketika aku ada di lab kimia ?” ”Ya..., aku ingat tiba-tiba kertas yang ada di tanganmu terbakar kan? dan kupikir itu adalah sebuah kecelakaan biasa karena adanya reaksi kimia dari spiritus dan alkohol.” Kata Ica menambahkan. ”Eh, tunggu tapi bukankah pada saat itu, posisi Aline tidak berada di meja percobaan ?, diakan berada di meja di depan meja percobaan, dan dia sedang menulis, kan ?” Kata Lia b

Sebuah Kehidupan di Kolong Jembatan

Sebuah Kehidupan Di Kolong Jembatan By : Huwaida Najla Alaudina  Apakah kalian tahu bahwa sesungguhnya dunia ini begitu kejam, dan apakah kalian tahu bahwa disektar kalian masih banyak sesorang yang kelaparan dan sakit-sakitan. Mungkin kalian masih berpikir, bahwa dunia itu kini sudah tidak ada. Dan ya, memang seharusnya dunia yang seperti itu memang tidak ada. Tapi tidak bagi segelintir orang yang hanya memikirkan harta dan kekayaan dan tidak peduli dengan orang-orang disekitar. Kurasa itu sungguh amat sangat kejam. Aku ingin kalian tahu bahwa aku memang hidup di dunia seperti itu. Aku bukanlah seseorang yang beruntung seperti kalian yang hanya bisa mengandalkan uang dari orangtua dan menghambur-hamburkannya. Kalian tahu, betapa mirisnya sebuah kehidupan yang harusku jalani, mungkin kalian akan menganggap bahwa sebuah dunia yang aku tinggali bersama keluargaku merupakan sebuah dunia yang tidak layak. Dan memang kenyataannya seperti itu, aku tinggal di sebuah kolong jembatan