Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Winter Spring "Hanabi"

Winter Spring “Hanabi” Wina, Austria, Present Time Waktu terus berputar. Detik berganti menit. Menit berganti Jam. Jam berganti hari dan seterusnya. Hingga aku pun tak menyadari jika aku sudah 5 jam lamanya di dalam studioku. Jika ini semua bukan gara-gara permintaan bosku yang aneh untuk meminta soundtrack tambahan untuk game online kami yang terbaru. Aku pun melonjak kegirangan ketika proses programming musik yang kubuat akhirnya selesai juga. Aku pun segera melepas headset yang terpasang ditelingaku dan meregangkan punggungku. Ketika aku keluar dari ruanganku, aku pun mengerjapkan mata sejenak. Berusaha untuk mengadaptasikan indera penglihatanku dengan cahaya terang ruang tamu rumahku. Aku pun duduk sejenak dan mengambil ipad yang kuletakkan di atas meja. Mencoba untuk mencari file soundtrack musik yang baru saja aku selesaikan setelah sekian jam lamanya aku mendekam di ruang studio pribadiku. Aku pun semakin tersenyum bahagia, ketika aku berhasil mengupload hasil kary

Jeritan Masa Lalu

Jeritan Masa Lalu "Masa Lalu" ya, kedua kata itu adalah 2 kata yang selalu saja terngiang-ngiang di kepalaku. Setiap kali kau berdiam diri, setiap kali kau merenung, setiap kali kau beraktivitas, 2 kata itu selalu muncul bagaikan film rusak di dalam kepalaku. Mungkin, beberapa orang berusaha keras untuk "menghiraukannya" Mungkin, beberapa orang berusaha keras untuk "menghancurkannya" Mereka datang Mengetuk pintu Terduduk di atas sofa yang empuk Lalu pergi Tanpa permisi Mungkin begitulah adanya memoar "Masa Lalu" yang tercipta Mereka sama seperti "orang" yang mampir sejenak ke dalam rumah kita Lalu pergi Beberapa orang "menjerit" "Menangis" "Marah" "Frustasi" "Gila" Hingga "Psikiater" pun tak dapat "Menghilangkan" masa lalu mereka Ya, karena "mereka" adalah bagian dari diri kita. Sisi kembar kita yang tergerus oleh waktu Bagaima

Winter Spring "Alexander Kei Farron"

Winter Spring “Alexander Kei Farron” Jakarta, Indonesia, 2008 Ku pandangi jam tanganku yang kini menunjukkan pukul 10 pagi. Itu berarti tinggal 1 jam lagi kami menunggu. 1 jam? Ya, bagiku itu waktu yang cukup lama. Terlebih lagi, ketika kau harus duduk terdiam di tengah-tengah orang yang berlalu lalang di ruang tunggu bandara. Aku cek lagi, kartu boarding passku untuk memastikan bahwa aku sedang berada di gate yang benar. Aku pun melirik seorang gadis berambut coklat panjang yang duduk di hadapanku. Aku pun terheran-heran kepadanya, disaat-saat seperti ini dia masih bisa saja tertawa riang, dan melucu. Tapi, itulah yang aku suka darinya. Dia adalah Aileen, seorang gadis yang kukenal semasa aku SMA. Entahlah, aku seolah tak pernah melihat dia tidak tertawa riang ataupun tersenyum. Disituasi apa pun, dia pasti bisa mencerahkan suasana orang disekitarnya untuk ikut tertawa bahagia bersamanya. Termasuk diriku. Walaupun terkadang, aku tidak pernah memperlihatkan emosiku di depan