Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Papua ??? Yes, We Have Batik

Papua ??? Yes, We Have Batik by : Huwaida Najla Alaudina Hi guys, you met me again here, and of course with a lot more to know with me. Now, I would like to tell you about an interesting story about Papua. Well, you know about Papua, don’t you?. I believe all of you will nod your head, right ?. Ok, just to remind you. Papua is the largest province of Indonesia,  located in the center of the Papua island or the eastern part of West New Guinea (Irian Jaya). Eemmh… don’t you know that actually Papua has so many cultures ?. And one of them is Batik. Moreover, UNESCO has even declared Batik as an object of cultural heritage produced by Indonesia. So,  batik is not only  from Java island but also from the rest of Indonesia. We can find various kinds of Batik. Even Papua itself also has Batik as its cultural heritage. So, what is so distinctive of Papua’s Batik and that of  other ethnical batik ?. Ok, here I’ll tell you. It is clear enough that Papua’s Batik has different char

Eternal Rival

Since a long time ago No wonder if you and I never got along well Neither you nor me Both of us always thirsty with the glories Neither you nor me Both of us always blind with the win Neither you nor me Both of us always wanted to be the best Since a long time ago We were an eternal rival The one who always wishes to beat That is neither you nor me The one who always expect the best That is neither you nor me The one who always wanted to be the top of the top That is neither you nor me Yes, it is me and you Two people that cannot stop to compete to each other Two people that cannot stop to celebrate their glory Two people that cannot lose to each other Yes, that is me and you my dear The one and only that could make me envy is you The one and only that could make me jealous is you The one and only that could make me encouraged is you The one and only that could make me feel bitter and sad Sadness and loneliness, looseness an

Winter Spring

Winter Spring Wina, Austria, Present Time Langit mendung mulai menyelimuti kota wina. Kegelapan perlahan menyelinap masuk disela-sela mendung. Mengundang hawa dingin untuk turut berpartisipasi. Tetes-tetes hujan akhirnya turun, membasahi bumi yang kering-kerontang. Menghidupkan kembali tanaman-tanaman mati yang mulai layu. Orang-orang mulai berlarian kesana kemari dan mencari tempat berteduh. Ini adalah hujan kedua di musim semi. Ku tatap butiran-butiran air yang meluncur bebas dari angkasa melalui jendela rumahku. Menelusuri lekukan-lekukan yang dibuat air hujan itu di kaca jendelaku. Membangkitkan sebuah memori masa lalu. Tanpa kusadari, hawa dingin perlahan mulai menyeruak ke penjuru ruangan. Membuat tubuhku gemetar kedinginan. Ku ambil secangkir coklat panas dengan asapnya yang masih mengepul-ngepul. Ku hirup perlahan aroma manisnya, dan ku minum perlahan. Ku mengambil sebuah roti dari mesin pemanggang, ketika kudengar sebuah suara “Beep”, pertanda roti yang kubakar di me

Betrayal

BETRAYAL by : Huwaida Najla Alaudina Glory Joyfulness Happiness All we get at once But Bitterness Sadness Pain All we get 4 times more than it Losing Pride Fear Shame We face to get it Until we reach the higher star at the higher sky With a big effort to reach it Until we didn’t care with ourselves anymore We let them trample down our dignity And see their grinning face mocking us But we didn’t care And still holding the star with our life They down We up The shining star was ours The glory was in our hands Grief and sorrow haunted When they didn’t respect our effort And didn’t respect our sacrifice They didn’t even care About our sacrifice to get that shining star They even forgot They even abandon Let us sunk deeper into the darkness Without any light reaching out Without any warmth wrap our body They betrayed us Shattering our faith into pieces They tried to cover this matter Buried deep unde

Gaje Corner : “Pak Kumis 2 Foto Galau”

Gaje Corner : “Pak Kumis 2 Foto Galau” Sebelumnya kalian pasti bingung ketika kalian baca judul gaje gue ini. Kenapa kali ini tiba-tiba muncul tokoh baru yang namanya mirip dengan tokoh sebelumnya ? cuma yang beda hanya angka dibelakangnya aja. Kalau yang dulu tanpa ada embel-embel 2, eh sekarang tiba-tiba muncul angka dua yang datang tanpa diundang pulang tak diantar. *Lho ? emangnya jelangkung*. Okeh beibeh, gue akan menjelaskan siapa sebenarnya Pak Kumis 2 ini. Beliau adalah seorang guru matematika gue yang paling killer, dulunya. Tapi sekarang enggak. Suwer deh, dulu itu ya, pas jaman gue kelas 10, idih, ngeliat mukanya aja gue ogah, apalagi diajar ama dia. Tapi sekarang, sumpah gue jadi tergila-gila banget ama Pak Kumis 2. Sekarang beliau udah berubah kayak Power Ranger yang selalu berbuat baik kepada manusia dan memerangi monster yang bernama “kejahatan”. Dan nama samaran Pak Kumis 2 itu muncul gara-gara gue waktu itu lagi stuck karena nggak ada nama samaran yang bagus

The Unkown Memories

THE UNKOWN MEMORIES PROLOG Angin, dingin, hujan, adalah ketiga unsur yang tak akan pernah lepas ketika langit meneteskan air mata. Gadis itu termangu di depan jendela besar kamarnya. Menatap langit kelabu dengan kedua mata indahnya. Seolah ada kegelisahan tersirat dari sorot matanya. Ia mengehembuskan nafas panjangnya, guna mengurangi beban berat di hatinya. Entah apa yang membuatnya seperti itu. Tidak ada yang tahu. Hari ini adalah hari kesekian kalinya gadis itu mengurung diri di kamarnya yang luas bak kamar seorang putri. Bahkan ia pun tak pernah menyaut ajakan para dayangnya bahkan ajakan Ratu untuk keluar dari sangkarnya. Ketika seorang wanita yang sudah berumur kepala 5 datang menghampirinya, gadis itu sama sekali tak memberikan respon. Sekarang ia bagaikan orang yang sudah kehilangan akal dan jiwanya. Bahkan setiap orang yang bertemu dengannya pasti akan mengatakan hal yang sama bahwa Yang Mulia Putri sudah bukan Putri yang dulu mereka kenal. Putri Kerajaan Divia y