Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

The Unkown Memories

THE UNKOWN MEMORIES PROLOG Angin, dingin, hujan, adalah ketiga unsur yang tak akan pernah lepas ketika langit meneteskan air mata. Gadis itu termangu di depan jendela besar kamarnya. Menatap langit kelabu dengan kedua mata indahnya. Seolah ada kegelisahan tersirat dari sorot matanya. Ia mengehembuskan nafas panjangnya, guna mengurangi beban berat di hatinya. Entah apa yang membuatnya seperti itu. Tidak ada yang tahu. Hari ini adalah hari kesekian kalinya gadis itu mengurung diri di kamarnya yang luas bak kamar seorang putri. Bahkan ia pun tak pernah menyaut ajakan para dayangnya bahkan ajakan Ratu untuk keluar dari sangkarnya. Ketika seorang wanita yang sudah berumur kepala 5 datang menghampirinya, gadis itu sama sekali tak memberikan respon. Sekarang ia bagaikan orang yang sudah kehilangan akal dan jiwanya. Bahkan setiap orang yang bertemu dengannya pasti akan mengatakan hal yang sama bahwa Yang Mulia Putri sudah bukan Putri yang dulu mereka kenal. Putri Kerajaan Divia y