Langsung ke konten utama

Indonesiaku Sayang Indonesiaku Malang


"Indonesiaku Sayang Indonesiaku Malang"
 by
"Huwaida Najla Alaudina"

Indonesia adalah Negara hukum. Namun, dalam pelaksanaanya banyak para pemilik jabatan di kursi negara ini yang tidak melaksanakannya sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Lihat saja sekarang, banyak para pejabat negeri yang mengkorupsi uang negara demi kepentingan pribadi. Akibatnya banyak sekali pihak-pihak yang dirugikan. Termasuk kita sebagai warga dan masyarakat Indonesia.
Zaman ini banyak juga kasus hukum yang diselesaikan dengan cara yang tidak adil. Dimana para penegak hukum memiliki peran ganda sebagai mafia hukum secara tak kasat mata. Para mafia hukum inilah yang merusak sistem penegakan hukum yang berlaku di Indonesia. Gara-gara ulah mereka pun kita mendapatkan peringkat “PERTAMA” negara terkorup se-Asia. Banyaknya mafia hukum yang bermunculan tersebut membuat masyarakat menjadi geram dan marah. Namun, tak khayal, jarang yang sanggup untuk menghentikan mereka.
Selain itu, banyak dari mereka yang jika mendapat hukuman tidak menjalankan hukumannya dengan baik. Bahkan ada sebagian dari mereka “MAFIA HUKUM” yang menyuap guna meringankan beban hukumannya. Contohnya saja kasus Gayus Tambunan yang pada saat sedang menjalani hukuman di penjara ia justru melancong ke berbagai negara dengan uang haramnya tersebut.
Lain halnya dengan kita, masyarakat biasa yang jika mendapatkan hukuman kurungan dipenjara harus mendekam selama jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan berat tidaknya kriminalitas yang dilakukannya. Contohnya saja, ada seseorang yang mencuri ayam di tetangganya. Ia harus merasakan hukuman kurungan di penjara selama kurang lebih 3-5 bulan. Sedangkan mereka yang mencuri uang rakyat dapat bebas keluar masuk penjara. Terlebih lagi ada yang menyuap uang ratusan juta rupiah guna terlepas dari hukuman tersebut kepada hakim. Ini sungguh peristiwa yang mengenaskan dan membuat air mata ibu pertiwi berlinang.
Tak hanya masyarakat kita saja yang menilai jika penegakan hukum di Indonesia mulai menurun. Namun, pakar hukum Universitas Andalas, Saldi Isra menilai potret penegakan hukum Indonesia sangat memprihatinkan dan mengalami penurunan mulai tahun 2004. Saldi juga menambahkan, jika kesuksesan SBY dalam memenangkan pemilu 2009 lalu tak bisa dilepaskan dari peran serta KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam memberantas korupsi, dan kini jika ada kasus korupsi, dukungan istana justru menjadi tak jelas. Selain itu, menurut Saldi, lemahnya dukungan eksekutif itu, masih ditambah dengan sikap legislatif yang sejak awal memang kurang nyaman dengan KPK.
Ia mencontohkan, masa jabatan pimpinan KPK yang baru, Busyro Muqoddas, diputuskan hanya untuk satu tahun sisa periode saja. Padahal UU KPK sudah jelas mencantumkan bahwa pimpinan KPK menjabat selama empat tahun. "Kasus yang terakhir adalah keputusan deponir Bibit-Chandra oleh Kejaksaan yang ditolak oleh DPR," papar Saldi.
Menurut saya, solusi yang terbaik untuk masalah turunnya penegakan hukum di Indonesia adalah dengan kembali ke aturan si penguasa manusia yaitu Hukum Allah SWT. Terapan dari hukum Allah itu sendiri adalah Al-Qur’an dan Al-hadist.
Maka diperlukan pemimpin yang tahu tentang penerapan hukum-hukum Allah. KHILAFAH adalah pemimpin itu, Daulah Khilafah bentuk negaranya. secara ringkas, Imam Taqiyyuddin An Nabhani mendefinisikan Daulah Khilafah sebagai kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin dan non muslimin di dunia untuk menegakkan hukum-hukum yang bersumber dari sang penguasa jagat raya ini yaitu Syariat Islam. Karena hanya dengan hukum ini dunia akan sejahtera apalagi hanya untuk negara indonesia ini. Sejarah membuktikan idiologi kapitalisme dan sosialis komunis telah gagal dalam membangun masyarakat yang makmur di muka bumi ini. apalagi sosialis komunis yang telah turun dalam pentas dunia yang telah mengalami kegagalan dalam mensejahterakan rakyatnya dengan sistem kolektifnya yang sebenarnya hanya untuk orang-orang tertentu.    Kapitalisme baru kira-kira 80 tahun memimpin dunia ini telah membawa masyarakat ini ke dalam keterpurukan diberbagai bidang, dari bidang ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan sosial budaya dan khususnya untuk aspek hukum itu sendiri. Kesenjangan yang teramat dalam terjadi di negara yang kaya ini. Ada pepatah “ tikus mati dilumbung padi” artinya dinegeri kaya dengan berbagai kekayaan namun kekurangan pangan bahkan mati kelaparan, sangat ironis sekali hal ini bisa terjadi.


Disini saya akan mencoba untuk hadir dengan sosok yang baru. Yaitu jeng....jeng....., ane mo coba nih nulis2 artikel. Ane baru bisa nulis tu artikel setelah ngumpulin beberapa referensi-referensi bacaan yang ada di internet. Sampe mata ane kering kaya mata kodong setiap hari mantengin layar laptop. Aduh sumpah dah gak banget. Ini sebenernya adalah salah satu dari tugas harian gue sebagai anak sekolahan, tapi ane mo nge-share sama temen2 sekalian dan minta pendapat, saran dan kritikan yang membangun semoga ane isa nulis artikel-artikel yang lain. woho =D.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Papua ??? Yes, We Have Batik

Papua ??? Yes, We Have Batik by : Huwaida Najla Alaudina Hi guys, you met me again here, and of course with a lot more to know with me. Now, I would like to tell you about an interesting story about Papua. Well, you know about Papua, don’t you?. I believe all of you will nod your head, right ?. Ok, just to remind you. Papua is the largest province of Indonesia,  located in the center of the Papua island or the eastern part of West New Guinea (Irian Jaya). Eemmh… don’t you know that actually Papua has so many cultures ?. And one of them is Batik. Moreover, UNESCO has even declared Batik as an object of cultural heritage produced by Indonesia. So,  batik is not only  from Java island but also from the rest of Indonesia. We can find various kinds of Batik. Even Papua itself also has Batik as its cultural heritage. So, what is so distinctive of Papua’s Batik and that of  other ethnical batik ?. Ok, here I’ll tell you. It is clear enough that Papua’s Batik has different char

"Behind The Mirror" Chapter 5

aaa ”Em...Ica, Lia, aku ingin bicara sebentar pada kalian berdua.” Kata Aline tiba-tiba pada mereka berdua. ”Hn...katakan saja, nyam..nyam...” Balas Ica sembari mengunyah makanannya. ”A..., kau tahu entah kenapa akhir-akhir ini ada serentetan kejadian aneh yang menimpaku. Seperti....” Katanya terpotong oleh Lia. ”Seperti apa ?” Sahut Lia menerobos kalimat-kalimat Aline. ”Seperti, aku bermimpi tentang sesuatu yang sangat aneh sekali, dan dimimpiku aku bisa mengeluarkan api dari tubuhku. Dan keesokan harinya aku bisa mengeluarkan api itu, dan kau tahu kejadian 2 hari yang lalu ketika aku ada di lab kimia ?” ”Ya..., aku ingat tiba-tiba kertas yang ada di tanganmu terbakar kan? dan kupikir itu adalah sebuah kecelakaan biasa karena adanya reaksi kimia dari spiritus dan alkohol.” Kata Ica menambahkan. ”Eh, tunggu tapi bukankah pada saat itu, posisi Aline tidak berada di meja percobaan ?, diakan berada di meja di depan meja percobaan, dan dia sedang menulis, kan ?” Kata Lia b

Sebuah Kehidupan di Kolong Jembatan

Sebuah Kehidupan Di Kolong Jembatan By : Huwaida Najla Alaudina  Apakah kalian tahu bahwa sesungguhnya dunia ini begitu kejam, dan apakah kalian tahu bahwa disektar kalian masih banyak sesorang yang kelaparan dan sakit-sakitan. Mungkin kalian masih berpikir, bahwa dunia itu kini sudah tidak ada. Dan ya, memang seharusnya dunia yang seperti itu memang tidak ada. Tapi tidak bagi segelintir orang yang hanya memikirkan harta dan kekayaan dan tidak peduli dengan orang-orang disekitar. Kurasa itu sungguh amat sangat kejam. Aku ingin kalian tahu bahwa aku memang hidup di dunia seperti itu. Aku bukanlah seseorang yang beruntung seperti kalian yang hanya bisa mengandalkan uang dari orangtua dan menghambur-hamburkannya. Kalian tahu, betapa mirisnya sebuah kehidupan yang harusku jalani, mungkin kalian akan menganggap bahwa sebuah dunia yang aku tinggali bersama keluargaku merupakan sebuah dunia yang tidak layak. Dan memang kenyataannya seperti itu, aku tinggal di sebuah kolong jembatan