Meteorologi
dari Berbagai Sudut Pandang
Meteorologi, kira-kira apa yang tergambar dipikiran anda saat mendengar kata itu. Mungkin kata itu masih
terdengar asing bagi sebagian orang. Bahkan dulu sekali saya pernah ditanya
oleh orang, "kamu besok mau masuk jurusan apa di ITB?" lantas aku pun
menjawab, "Aku mau masuk jurusan Meteorologi." Sejenak, air muka
sang penanya mendadak berubah terkejut. Seolah menayakan, alasan mengapa aku
mau masuk prodi yang jarang sekali diminati banyak orang. "Meteorologi?
Kenapa nggak masuk ke Geologi atau Geodesi? Jarang sekali loh aku dengar banyak orang yang ngambil
Meteorlogi dipilihan pertama jursannya. Emang di Meteorologi mau belajar apa?
Meteor?" Mendengar perkataan itu saya hanya tersenyum dan tertawa kecil.
Lantas saya pun menjawab, "Alasan saya kenapa saya milih Meteorologi
karena saya bukan orang yang mainstream. Jurusan2 itu sudah terlalu mainstream,
terlebih lagi diseluruh universitas di Indonesia kedua prodi tersebut selalu
ada. Sedangkan Meteorologi? Hanya ada 2 universitas yang menyediakannya yaitu
IPB dan ITB."
Memang benar, salah satu alasan saya memilih untuk belajar di prodi ini
adalah saya tidak mau menjadi orang yang mainstream, saya ingin menjadi orang
yang spesial dan paling dibutuhkan oleh semua orang. Lagian ngapain kamu
belajar susah-susah di ITB tapi ilmu yang kamu pelajari itu juga ada dan dipelajari
juga di universitas lain. Toh dalam dunia kerja nantinya, kamu bakal bersaing
lagi dengan orang-orang dari universitas lain juga. Sedangkan Meteorologi ITB? Mungkin
kamu bakal menjadi satu-satunya orang yang paling dicari dan dibutuhkan oleh orang lain.
Oke, mungkin anda sekalian masih bingung dengan apa yang dipelajari di
Meteorologi atau mungkin tentang prospek kerja? Baiklah saya akan mengupas satu
persatu mengenai masalah tersebut. Pertama, apa sih Meteorologi itu? Well, kalo
menurut wikipedia Meteorologi itu adalah suatu keilmuan yang mempelajari
tentang atmosfer dan gejala2nya. Meteorologi, klimatologi, fisika atmosfer, dan
kimia atmosfer adalah subdisiplin sains atmosfer. Meteorologi dan hidrologi
membentuk bidang interdisipliner hidrometeorologi. Meteorologi memiliki banyak
aplikasi di berbagai bidang, seperti militer, produksi energi, transportasi,
pertanian, dan konstruksi.
Nah sedangkan untuk aplikasi ilmunya itu sendiri ada banyak. Anda salah
jika dalam benak anda sekalian sempat terpikir jika aplikasi ilmu ini hanya
digunakan dalam peramalan cuaca saja. Peramalan cuaca adalah salah satu
penerapan aplikasi ilmu ini. Namun disamping itu, aplikasi lainnya adalah
Meteorologi penerbangan, yang berhubungan dengan dampak cuaca pada lalu lintas udara.
Meteorologi penerbangan penting bagi kru penerbangan untuk memahami implikasi
dari cuaca untuk rencana penerbangan dan pesawat mereka. Hal selanjutnya yaitu
tentang Meteorologi Pertanian, yang dipelajari lebih khusus di IPB. Pakar
meteorologi, ilmu tanah, hidrologi, dan agronomi seringkali bekerja sama
mempelajari efek cuaca dan iklim terhadap pertumbuhan tanaman, hasil pertanian,
efisiensi penggunaan air, fenologi perkembangan hewan dan tumbuhan, dan
keseimbangan energi ekosistem. Mereka juga tertarik untuk memahami bagaimana
vegetasi dan makhluk hidup mempengaruhi cuaca dan iklim. Kemudian ada
Meteorologi Maritim dan Meteorologi Militer.Meteorologi maritim berhubungan
dengan peramalan gelombang laut dan angin untuk operasi kelautan dan
perkapalan.Meteorologi militer adalah riset dan aplikasi dari meteorologi untuk
kepentingan militer, seperti memperhitungkan kondisi cuaca untuk taktik
strategi tertentu, memastikan keamanan penerbangan pesawat militer dan
lepayaran kapal militer, hingga aplikasi cuaca buatan untuk menyerang musuh.
Mungkin disini, orang-orang pada umumnya sudah mengalami paradigma atau pandangan yang salah mengenai jurusan ini. Karena mereka menganggap prodi ini adalah prodi yang "GERSANG" dalam dunia pekerjaan. Namun anda salah jika anda berpikir demikian. Banyak sekali cabang pekerjaan yang membutuhkan ahli Meteorologi, tak hanya Meteorologi namun juga cabang keilmuan lainnya. Karena dalam dunia kerja, kita tidak dapat berdiri sendiri, kita pasti akan saling berkolaborasi untuk menyelesaikan pekerjaan kita. Misalnya, industri pertambangan akan membutuhkan ahli Meteorologi untuk memperkirakan arah angin agar penyebaran polusi udaranya tidak mengenai penduduk, atau dalam dunia penerbangan seorang Meteorologist sangat dibutuhkan untuk penentuan posisi bandara, dan posisi landasan pesawat agar tidak mengenai arus angin yang kencang.
Jika anda masih berpikir Meteorologi adalah jurusan yang "GERSANG" di dunia kerja, coba pikirkan baik-baik dan matang-matang.
Komentar