Teruntuk Kawanku Kawan, Apa kabar ? Ku harap, kehadiran ku tak akan membuatmu jenuh Tapi, ku bisa melihat bahwa kau sudah tidak melihat ku seperti dulu kau melihat ku Ada apa dengan tatapan itu ? Sebuah tatapan yang menusuk dan mengusir Apakah kau sudah tidak menginginkan kehadiranku ? Kawan, Ingatkah dirimu, sudah berapa tahun lamanya kita bersama ? Bahkan kesepuluh jari jemari tanganku sudah tidak dapat menghitungnya lagi Sudah berapa lamakah kita bersama Bahkan aku juga tidak ingat bagaimana kita bisa bertemu dan berteman seperti ini Aku juga tidak ingat kapan dan dimana kita bertemu Sampai kau sudah kuanggap seperti keluarga bagiku Tapi, apakah kau menganggapku demikian, kawanku ? Kawan, Sudah kesekian kalinya telinga ini mendengar berita-berita nyeleneh tentang kau dan aku Tapi, aku tak pernah peduli Karena aku tidak mau pertemanan kita rusak karena kabar burung itu Hingga pada suatu ketika Dengan kedua telingaku sendiri aku mendengar mulut dustamu mengi...
"Your life is like a plain paper. But, when you started to fill it with the art of pencil then your true journey of life will begin. In order to fulfill your dream, spread your plain paper and write down what you gonna do." =D